Ratjun Bernama Test Ride


Media sosial seperti blog, twitter, facebook, plurk, dan semacamnya mengubah paradigma tentang apa itu pencitraan. Dua-tiga tahun lampau yang berurusan dengan citra sebuah produk hanyalah media mainstream, cetak, online, atau elektronik.

Kini setiap orang mampu memproduksi informasi, mencitrakan diri sesuai karakternya. Mereka bersuara. Mulai dari yang sayup di sudut toilet, mendesah dalam keheningan malam, hingga larut dalam pesta para sosialita. Yang terakhir ini biasanya mempunyai jam terbang tinggi dan kualitas konten yang mampu mempengaruhi para netizer lain. Inilah para influencer atau kepala suku di ranah digital.

Kehadirannya menarik industri. Mereka pun “diseret” kesana-kemari mendampingi produk ini-itu dengan beragam kemasan. Ini wajar dan biasa terjadi. Sama-sama butuh endorser. Keduanya pengin eksis dan berpengaruh. Euforia pun menggejala. Start nothing menjadi something.Memang sudah tabiat alami manusia.

Namun tidak semua kepala suku mau digondeli kesana-kemari.  Ini pun juga wajar, dengan beragam alasan dan timbangan.

Lalu kenapa saya sebut ratjun? Melihat gempita sosialita para influencer ini, maka orang pun berlomba-lomba masuk ke ranah media sosial. Akun facebook, twitter, dan blog pun bertambah. Ada yang murni mendereskan kegelisahan, ada pula yang berharap cepat sohor dan mendapat kesempatan untuk menjajal ini-itu dari produsen.

Saya tak tahu statistik keduanya, karena sama saja dengan menghitung batang jerami di gudang padi. Yang tampak adalah gejala ketika blogger terlalu mengharap kepada industri tertentu, motor misalnya, untuk diundang test ride. Kesannya seperti menghiba. Kay pang banget :mrgreen:

Sudahlah, tak ada untungnya bersikap seperti itu. Kasarnya, pride yang tergadai. Saya pernah beberapa kali diundang untuk test ride. Awalnya memang something. Lama-lama saya berpikir, sebatas inikah peran saya? Empat tahun ngeblog ujung-ujungnya hanya melayani industri. Saya mulai merenung.

Ketika tak ada lagi undangan mampir ke email, saya tak kaget lagi. Mungkin pemegang kebijakan berpikir saya bukan person yang tepat untuk branding produk mereka. “Alexa kamu sejuta, pagerank kamu 2, komentar dan folowermu sedikit, postinganmu  nggak kooperatif” mungkin itu alasannya.

Peran saya bisa jadi tidak di sana, menjadi pelayan dan penyambung lidah industri yang gempita. Cukuplah diwakili kaum pesohor yang mumpuni dibidangnya. Lebih enjoy bagi saya memandang dari bilik kayu ini dengan sudut yang berbeda.

Jika ada undangan lagi dari pabrikan otomotif terutama dari Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, mohon maaf tidak dapat hadir. Karena produk massal, test ride sangat gampang dilakukan. Pinjam tetangga, kawan, atau saudara yang punya, jajal deh!

Lagi pula produk test ride untuk media massa itu terlalu sempurna. Istilahnya golden choice. Sudah motor baru, terpilih pula. Sulit menilai kadar minusnya. Sesi-sesi test ride produk massal itu, lebih kepada pencitraan kepada publik. That’s all.

Undangan dari Bajaj, TVS, atau Minerva masih menjadi pertimbangan saya. Dengan alasan produk-produknya tidak terlalu signifikan di pasar motor Tanah Air. Begitu pula dengan merek premium seperti Ducati, BMW, atau Piaggio Group. Sesekali layak dicoba jika mendapat kesempatan.

Jakarta bukan segalanya kawan. Blog dibutuhkan publik karena sajiannya yang berbeda. Ketika sebagian besar merujuk Jakarta, maka kearifan lokal yang dekat dengan gebyok rumahmu akan tercerabut. Inilah sesungguhnya kekuatan sebuah blog: melaporkan kekayaan lokal yang tak tersentuh media mainstream karena dianggap tak penting.

Ketika kawan menulis sego pecel di Ndiwek misalnya, dan terdeteksi oleh Mbah Gugle, postingan itu akan menjadi harta karun data di dunia maya. Sesuatu yang sepele tapi ternyata keunikannya dicari orang.  Begitu kawan. 😀

Oiya, ada yang pernah numpak gokart? :mrgreen:

45 pemikiran pada “Ratjun Bernama Test Ride

  1. Blogger ternak ya? Unggas macam apa sih?
    Saya usul nih mas, oom, mbak, tante, gimana kalo dapet undangan test ride, di lotere saja buat pengunjung blognya. Lha yang mau beli montornya khan pengunjung blog, yang punya blog mah blom tentu. Ini usul mas, oom, mbak, tante, kalo masuk akal ya diterusken ke pihak yang berwajib, kalo ndak, yo ndak apa2. Lha wong cuman usul.

  2. wah… kulo niki wong ndeso je… kalau saya tidak punya sedulur baik yang di Indomotoblog atau di Koboys, mungkin sampai saat ini ng bakalan ngimpi mencoba sebuah motor seharga 46 juta rupiah…
    itu saja kalau saat itu saya ketahuan orang tua saya njajal motor seharga sebuah rumah permanen ukuran 6 m x 8 m yang sedang dijual di desa saya,pasti saya kena marah… lha kalau ntar terjadi apa2 dengan motor yang saya coba, dengan apa orang tua saya ngijoli…
    saya terimakasih pada sedulur-sedulur yang saya kenal di Indomotoblog dan Koboys sehingga sekarang saya tidak perlu bermimpi untuk mencoba Kawasaki Ninja250R ( bro Rangga ), Honda CBR150R / Paijo ( bro Azizzyhore ), Suzuki FXR150 ( Bro Alrozzi dan Adi Coolrider ), Bajaj Pulsar 180 UG4 ( Mas Hadi ), Kawasaki D-tracker atau KLX150 ( bro Panca ), Yamaha Byson ( bro PB ), Apache ( Bro Moxo ), sampai si biru gendutnya Pak Camat yang hanya ada berapa biji di Indonesia…
    terimakasih bro-bro semua… sehingga mimpi saya sebagian telah terwujud…

    next dream : nyobain New CBR150 / 250…
    ( Punya sapa ya….:?: )

  3. manchapp…..
    Ya begini lah harusnya… Tidak usah mengharap di undang
    when a personal integrity are match in the reality proyek pencitraan, dan pengeksisan tidak akan penting

    teronggok dengan timah pun emas tiada kan jadi besi, bila batu terkubur intan permata pula mustahil jadi mutiara

    Tapi bagi yg punya ratusan blog *peternak* untuk cari uang, backlinking, jualan link, ngiklan, baik yg jalan otomatis maupun manual, konten asli maupun kopas, konten rewrite ato konten beli tidak usah tersinggung..
    Dinikmati saja penghasilan 2000USD nya seminggu xixixixi toh yang nyela gak minta bagian ini kok… Enkoy the passive income
    salam Damai… Kisanak

  4. ane nggak pernah diundang, cuma nemplok aja ama orang-orang yang diundang..benalu mode lah…

    woiiii ATPM..ane mau dong diundang..
    ntar ane puji2 deh produknya…
    ntar ane selalu lihat sisi positifnya..
    ntar ane belain deh kalo dicela…

    *melacur.de

    1. MANA YANG LEBIH HEBAT?
      KIU IM CIN KENG ATW KIU YANG SIN KANG ?
      DUA2NYA BERASAL DARI TATMO COSU
      KIU IM CIN KENG : TENAGA DALAM DINGIN DAN JURUS2NYA MAUT
      KIU YANG SIN KANG : TENAGA DALAM PANAS

      YANG PUNYA TENAGA KIU IM CIN KENG: KWEE CENG, YOKO
      YANG PUNYA TENAGA KIU YANG SIN KANG: THIO BU KI

      *dicopas plek-ser dari milis silat yang ditemukan di gugle :mrgreen:

  5. oyi mas,
    bukan kecepatan update berita yg saya harapin dari blog independen gini, tapi ya independensinya dan keluwesan artikelnya.. plus bisa nambah temen/sodara 🙂

Tinggalkan komentar