Velcro Kain Rekat yang Dahsyat

Terinspirasi daya rekat biji tumbuhan di alam.

Velcro original kekuatannya memang hebat. Begitu pula harganya. Di ACE Hardware sekotak kecil Velcro isi empat lembar ukuran 4x2 inci dijual nyaris Rp 50 ribu.

Pernah dengar nama Velcro? Itu kain rekat yang biasa digunakan di jaket, sepatu, tas pinggang, maupun perlengkapan rumah tangga. Velcro sebenarnya adalah merek dagang yang dipatenkan penemunya George de Mestral. Insinyur asal Swiss itu memberi nama Velcro yang merupakan gabungan dari kata Perancis velour (velvet, bahasa Inggris) dan crochet (hook). Kemudian hari orang lebih mengenalnya sebagai hook and loop (kait dan lepaskan).

Penemuan kain rekat itu terjadi secara tidak sengaja ketika pada musim panas 1948, de Mestral yang tinggal di Commugny, Switzerland, itu, sedang liburan dengan hiking ke pegunungan Alpen bersama anjingnya. Sepulang dari gunung, dia menemukan banyak biji-bijian yang menempel di celana, baju, maupun bulu anjingnya.

Velcro saya gunakan untuk menempel speaker home theater agar tidak merusak dinding. Lagi pula dapat mudah dipindahkan jika layout rumah berubah.

Otak penemunya langsung bekerja. Di balik mikroskop, de Mestral menemukan bahwa ada kait-kait mikro yang membuat biji-bijian itu dapat bergelayut di pori-pori kain. Sambil tersenyum, dari balik mikroskop dia bergumam,

“Saya akan membuat desain unik sebuah perekat serbaguna. Inilah yang akan menggeser ziper di kemudian hari.”

Lem di bagian belakang Velcro kuat melekat di dinding maupun kayu. Begitu pula serabutnya, mampu menahan beban berupa speaker dan kayu papan.

Namun seperti kebanyakan penemu brilian lainnya, ide de Mestral ditertawakan orang dan mendapat tentangan dari kaum industriawan. Mestral tetap ngotot. Akhirnya dia berhasil membuat produk pertama sekaligus mematenkannya di U.S. Patent 2,717,437 pada 15 Oktober 1952.

Kekuatan Velcro memang dahsyat. Dua inchi persegi (5,08 sentimeter) sanggup menahan beban hingga 175 pounds (79,37 kilogram). Maka tak aneh bila Velcro demikian cepat populer di dunia. Di Amerika konsumen terbesar Velcro adalah NASA dan militer (US Army).

Pabrik Velcro kini menyebar ke 8 negara yang sebagian besar Eropa, antara lain Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, Italia, serta Amerika, Australia dan Kanada. Produksinya mencapai dua juta yards Velcro per tahun.

Dipasaran cukup banyak kain rekat mirip Velcro. Harganya murah meriah. Pun begitu kualitasnya. Ada harga ada rupa.

Dulu de Mestral ditertawakan orang di sekelilingnya. Kini dia mungkin ganti mentertawakan orang-orang itu. Pemenang (sepertinya) memang selalu tertawa paling akhir.