Lebih mudah mendapatkan motor pinjaman daripada meminjam riding gear yang memadai.
Benar, seperti itulah. Orang-orang dekat: sanak keluarga, sebagian rekan kerja, menjuluki saya pengendara rempong (ribet). Tentu saja (semoga) mereka hanya bercanda dan faham dengan ‘filosofi’ kerempongan saya soal berkendara.
Ada standar minimal yang selama ini saya lakukan sebelum numpak motor. Ritual TCLOC terutama. Tires & wheels (T), Controls & cables (C), Lights & electrics (L), Oil & fuel (O), dan Chain, driveshaft & chassis (C). Ritual itu, plus mengenakan riding gear perlu sekitar 5 menit. Terhitung lama bagi yang tak sabaran 🙂
Kerempongan lain yaitu jika saya mudik. Beberapa kali pulang kampung, saya selalu membawa “perabotan tanjidor” sendiri, terutama: helm, sepatu boots, glove, balaclava, dan jaket.
Itu karena, bagi saya, lebih mudah mendapatkan motor pinjaman daripada memperoleh pinjaman riding gear yang memadai. Dari pada keluar biaya untuk membeli perlengkapan berkendara, yang kadang susah didapat di kampung, lebih baik saya ‘merempongkan’ diri dengan nenteng-nenteng helm di kereta api.
Tergantung situasi dan kondisi juga, seperti apa riding gear yang musti saya bawa. Pernah, ketika mendapat kesempatan jajal numpak CB150 anyar tujuan Jogja – Parangtritis, Desember 2012, saya rela membawa dua pasang sepatu. Sepatu untuk jalan-jalan dan sepatu boots 7Gear tipe Enduro.

Tahun lalu, saat mudik, saya juga terpaksa mlipir ke Dab Hobbieshop Jogja untuk menebus helm Zeus 610, karena di Sala gak ada yang jual saat itu 😦
Ada kalanya, karena kesusu, saya lupa membawa salah satu perlengkapan. Jaket misalnya. Saat mudik ke Sala, akhir Februari lalu, saya pun menebus Contin Suave di outlet dan distributor Contin kawasan Sala dan sekitarnya, yang berada di rumahnya Mas Yuyun, di Jalan Pleret Raya, Sumber, Banyuanyar, Sala.

Hal itu karena saya musti ‘turing’ ke tiga kabupaten eks Karesidenan Surakarta: Karanganyar, Klaten, dan Boyolali. Jaket motor yang memadai layak ditebus. Demi kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan berkendara.
Begitulah.
Saya menebusnya…
ckckck… ketauan banget pangen di endorse nya
jancuuuuukkkk…..
#wahkonangan
mas, yg mas yuyun itu buka toko kah? nama tokonya apa?
Buka toko. Namanya Kafebiker. Tapi di rumahnya yang jadi toko itu, gak ada papan namanya.
Kalo kamu ditebus amplop sama ngatepeem mau oraaa
Tebel gak mz vroooo……?