Bagi saya kemeja motif kotak-kotak mempunyai daya tarik tersendiri. Motif itu identik dengan baju cowboy. Dan saya sampai saat ini suka dengan gaya pakaian “anak sapi” itu. Selain jins, boot ala koboi buatan Jogja tersimpan rapi di rumah.
Semasa sekolah menengah dulu, saya mendapat lungsuran kemeja kotak-kotak merek Levi’s dari Pakde saya (sudah almarhum). Tentu saya girang bukan kepalang, karena kemejanya orisinal dan dalam kondisi masih sangat bagus. Kemeja kotak lepis itu kini saya simpan rapi di lemari.
Ketika kuliah, kemeja kotak juga menjadi tren tersendiri. Dan saya salah satu yang tertarik, karena identik dengan anak mapala. Saat itu kemeja dari bahan flanel motif kotak-kotak, dipadu celana jins belel dan numpak motor tril rasanya macho banget
Petang ini, ketika berkelanan di lini masa Twitter saya terkejut ketika kemeja motif kotak yang sering dipakai Jokowi, Walikota Solo – kini bersama Ahok, mantan Bupati Belitung Timur, maju menjadi salah satu pasangan calon Gubernur DKI.
Yang mengejutkan, dalam hitungan jam, telah terjual ribuan kemeja kotak ala Jokowi. Si penjual dengan nama akun Twitter @imadya mengaku heran dengan respon heboh masyarakat. Bahkan sejumlah jurnalis rebutan mewawancarainya soal dagangan kemeja ala Jokowi itu.
Saya percaya setiap masa ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada masanya. Apakah ini pertanda kejayaan kemeja motif kotak akan kembali bangkit seperti era 80-an?
Saya tak tahu. Yang jelas, kemeja dengan motif ala taplak meja di desa ini memang rock sekaligus sexy!
Dibawah ini salah satu contohnya 🙂
Semoga calon gubernur yang satu ini klo jadi gubernur bener-bener bawa perubahan di Jakarta. Gak kayak yang sebelum-sebelumnya, cuma meneruskan kebijakan lama… capek deh…
politik punya selera
Aku esih duwe, umure wis 15 tahun. #ratakonblaz
mbaknya perlu gizi…
perlu vitamin K
aku ra tau duwe
Kenapa dia gak membanggakan ke-solo-annya dengan batik mas?