7 Gear Boots: Value for Money Boots


Selain helm, jaket, celana, dan glove, sepatu merupakan syarat minimal untuk numpak motor. Jika empat unsur itu tak komplit, rasanya kok nggak pede naik brompit. Dari keempatnya, sejauh pengalaman saya, yang paling sulit adalah menemukan sepatu biker yang pas. Lebih tepatnya sepatu turing yang nyaman untuk juga dipakai harian.

Memang ada produk luar (import) yang cocok untuk kaki saya, seperti merek Forma, tapi harganya naudzubillah :mrgreen: . Untuk merek lokal ada beberap produk yang populer seperti Tomkins, RVR, atau AHRS. Tomkins sudah beberapa tahun ini saya pakai, malah sempat ganti model. Namun saya bosan dengan modelnya. Dan ehm, ini yang penting, kualitasnya, menurut saya, menurun dibanding produk awal.

Bagaimana dengan RVR dan AHRS? Saya naksir dengan RVR Stalker, tapi urung meminang karena kurang cocok saat mejajalnya. AHRS? Tak suka modelnya :mrgreen: . Ya sudah nikmati saja Tomkins Tourstar sampai jebol nanti. :mrgreen:

Tak diduga, Kang Adet, Big Boss 7 Gear, produsen perlengkapan berkendara yang ngetop dengan produk tankbag memberi info jika pabriknya memproduksi sepatu turing. Ketika melihat bentuknya saya teringat dengan Puma Desmo. “Inspirasinya dari Desmo,” ujar Adet. Meski belum diluncurkan secara resmi sepatu biker 7 Gear ini telah terjual puluhan pasang melalui jaringan klub motor.

Nah, weekend dua pekan silam merupakan saat yang tepat merasakan 7 Gear Boot ini. Kebetulan ada acara di kawasan Puncak Pass, langit mendung tebal, cocok untuk menjajal sepatu anyar ini yang diklaim anti air.

* Jalur Bojong Gede – Puncak silakan klik di sini 🙂

Yang paling saya suka dari 7 Gear boots ini adalah desainnya. Lebih tinggi dibanding Tomkins Tourstar. Ada protektor dari plastik keras yang ditanam di dalam kulit untuk pelindung tulang kering (shin bone). Protektor mata kaki, tumit, dan tentu saja toe slider. I Like!

Perjalanan Puncak-Bojong Gede yang saya harapkan turun hujan ternyata cerah gulana. Mendung tebal menyingkir entah kemana. Ya sudah, artinya saya mencoba merasakan inner material 3M yang bisa bernafas itu. Benar, kaki saya tak merasa gerah walau matahari memanggang ceria.

Ketika dipakai harian di kemacetan Jakarta, kaki juga tak gerah. Solnya, walau model datar (racing style) tetap lengket di aspal. Kebetulan pulang ngantor malam-malam hujan deras. Jadilah pembuktian seberapa tahan air 7 Gear boots ini. Selama raincoat terpasang benar di kaki, maka air hujan maupun kubangan tak bakal nembus ke kaos kaki.

Toe slider dapat dilepas dan diganti warna 😀

Oper gigi dengan mencongkel tak semantap Tomkins Tourstar yang sudah dipasangi paddle shift. Kang Adet memang sudah merancang versi 7 Gear boots yang dilengkapi “papan cungkil” itu.

Secara performa, kenyamanan, dan model, 7 Gear boots ini rekomended bagi biker yang mengidamkan sepatu safety dengan harga bersahabat. Oh iya, jika dipakai harian sebaiknya  toe slidernya diganti warna hitam agar tetap dapat dipakai kondangan. 😀

Baut toe slider mungkin dapat diganti baut tahan karat 🙂

Tertarik? Ini dia spesifikasi lengkapnya :

Enduro Long Front Material : Leather
Inner Material: 3M Thinsulate, Mesh, Condura, Midsole Boldrex Upper
Protection: Shin Plate, Slider, Ankle bones
Closure : Velcro and Waterproof Zipper
Colour : Black
Toe Slider : Black, Red

Harga : Rp 600 ribu 😀

32 pemikiran pada “7 Gear Boots: Value for Money Boots

  1. wah.. semakin banyak tools yang mengedepankan safety riding.. yang terpenting juga sepatu ini nyaman untuk dipakai, dan tidak membuat ribet saat mengendarai sepeda motor..

  2. mas, tolong kalo foto jangan belagu gitu dong…
    kok berani-beraninya naikin kaki di motor orang…
    ck..ck…ck… *bences style*

Tinggalkan Balasan ke dhuwur Batalkan balasan