Tersandung Pusaran Kecepatan


“Jurnalisme kesusu”

Istilah itu saya dapatkan dari Goenawan Mohamad, disebuah siang, di Salihara, Pasar Minggu, awal tahun ini. GM begitu dia kerap ditulis, mengibaratkan jurnalisme online saat ini begitu bersicepat laiknya balapan Formula 1. Persaingan itu, terkadang, meminggirkan akurasi.

Dalam konteks itulah, walau dengan media online yang berbeda, saya tersandung gempita kecepatan itu. Ah, malam ini betapa benar apa yang diucap budayawan kondang itu. Karena kesusu (Bahasa Jawa:terburu-buru), saya tak memperhatikan lagi kata yang tertulis. Langsung pencet. Twit. Setengah detik kemudian, serasa sungsum tulang ini lumer. Ternyata, jari ini “keseleo”, harusnya memencet huruf Y, malah T yang nongol. Fatal. Karena maknanya jauh melenceng dari yang saya maksud.

Buru-buru saya edit dan hapus postingan di microblog itu. Selanjutnya meminta maaf kepada seseorang yang postingannya saya re-twet. Belum cukup, saya kirim pesan melalui direct message. Takut permintaan maaf saya tak terdeteksi di belantara cicit cuit yang berkejaran per detik itu. Alhamdulillah, yang bersangkutan mengerti dan memaklumi. Malah menyemangati saya agar tidak terlalu tegang. “It’s OK Bro. Santai saja,” balasnya melalui situs yang sama.

Belum tuntas deg-degan saya. Di timeline ramai dengan simpang siur tipe golongan darah seorang kartunis kondang yang perlu donor. Pertama, beredar pesan yang bersangkutan butuh darah tipe O. Beberapa saat kemudian, muncul ralat, bahwa seniman kartun itu ternyata memerlukan darah golongan B+.

Sang pemberi kabar pun jumpalitan meralat postingan yang telah di re-twit banyak orang. Tentu sambil meminta maaf kesana-kemari. Untunglah semua terselesaikan dengan tuntas, tas. Saya kok jadi teringat dengan petuah @ndorokakung, pergaulan dunia maya itu replika dari social behavior keseharian. “Kearifan khalayak akan terbentuk dengan sendirinya,” kata dia sembari nyeruput wedang jahe di wetiga, Langsat, Kebayoran, Jumat malam, pekan silam.

Dari pada termangu dan bermuram durja,saya tulis postingan ini sebagai koco benggolo (cermin diri). Reminder dari otak saya yang – meski telah puasa – dekil ini. Bagaimana sobat? Pernahkah jengkel karena ada kerikil yang tak sengaja menelusup ke sepatu? 😀

*NOTE: Silakan bagi yang ingin baca-baca tulisan GM di sini.



17 pemikiran pada “Tersandung Pusaran Kecepatan

  1. Pole iling wong pacaran mlaku2, sing lanang batak, sing wedhok jowo… lha sing lanang ngajak mlaku… mlakune banter :
    Wedhok :”… mas .. ojo kesusu…!”
    Lanang :”bahhh…. sapa yang pegang susu… baru kupegang tangan..!”

    wedhok : Alon-alon tho mas…”
    Lanang : Sapa pula itu Thomas… pacarkau ini Tobing !!”

    :kabur setelah nyampah:

  2. kadang seperti itulah manusia jika sudah menginginkan sesuatu hal dengan cara cepat pastilah efek ketidak telitian akan terselip…ahhh masih manusiawi koq om 🙂

  3. musmet pake yg cicitcuit itu,toh bagiku blum ada gunanya…
    Wah,bener2 akrab bgt ya dengan ndoro kakungnya..
    -kira2,bisa beda penafsiran juga kan?-

  4. wah masih ingat ya kata-katanya pak Wicak….
    aku wes lali blas….

    yen aku seringe pas nulis di wordpress, mau klik draft, jadi publish

    artikel bar separo udah publish….kalo yang ini juga harus menghapus yang di tweeter dan facebook

  5. Nulis ‘kesusu’ kalo lupa dispasi jg bs beda arti loh bro… :mrgreen:
    ane jg prnah ngalamin kaya gitu, saran ane kalo di blog di ‘Pra Tampil’ dulu kali ya sebelum di terbitkan,

  6. pertamax…
    yup, media online main stream sering gue perhatiin naikin artikel yang kerap salah eja. itu mungkin maskud GM.
    Gue juga pernah ngalamin itu. jadi yah, lebih teliti lagi sebelum memencet tombol enter.
    nice share bro…

  7. Artikel yang cicit cuit setiap detiknya bagemana oom..?

    Jurnalisme kesusu juga kah?

    Memang gak ada yg lebih nikmat dari ngeblog dengan hati..gak cari materi..hanya kepuasan bathin saja..

    :p

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s