Test Ride New Megelli 250, Push The Limit!


Jasin Jazid geleng-geleng kepala. Sesekali dia berdecak melihat para test rider memainkan RPM New Megelli 250 sampai suara mesinnya serak. Orang nomor satu di Plant Division PT Minerva Motor Indonesia (MMI), produsen motor merek Minerva dan Megelli series, itu menuturkan bahwa putaran mesin motor terbaru keluaran MMI itu dibatasi. “Ada indikator merah yang berkedip jika RPM sudah peak, dan musti pindah gigi,” kata dia di Sentul, Kamis, pekan lalu, saat peluncuran New Megelli 250 series.

Jasin hanya bisa pasrah 5 unit Megelli 250RE (sport) itu dipuntir habis-habisan oleh para test rider yang terdiri dari jurnalis cetak dan elektronik, serta empat orang narablog dari Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (KoBOI). Saya bersama tiga rekan KoBOI, Bro Stephen, Kang Taufik TMC, dan Eyang “Yayuk” Edo, mendapat kesempatan pada sesi ketiga. Kami dijatah lima kali putaran di Sentul. Lalu apakah saya juga “memperkosa” kitiran mesin baru Megelli 250 itu?

Yup, segendang sepenarian dengan test rider lain. Saya pun sering “menghidupkan” lampu indikator RPM di speedometer Koso RX2N :mrgreen: . Pokoknya push the limit! Kesan saya akselerasi sedikit lebih lambat dibanding Scorpio. Ya 11-12 lah. Namun Megelli anyar ini bisa mengail top speed lebih mudah karena menggunakan persneling 6 percepatan. Secara ergonomis jelas bongkoker :-D. Meski saya merasa footpeg agak kurang mundur. Ya, wajar karena ini motor untuk jalan raya dengan racing look yang kental.

Handling, menurut saya cukup nyaman. Tikungan besar dan kecil cukup mudah untuk meliuk dengan bantuan body steering. Di track lurus, top speed yang saya dapat hanya 139 km/jam. Jauh di bawah Bro Stephen yang 148 km/jam, Juragan TMC nembus 146 km/jam, atau rekan Anto dari Otomotif yang menggapai 157 km/jam. Setidaknya saya lebih cepat dari Eyang “Yayuk” Edo yang dioverlap dua kali karena menerapkan semboyan “Awas Ngebut Benjut” :mrgreen:

Sebenarnya saya ingin menabung speed di tikungan, namun karena ban belakang sedikit sliding saat kena tambalan semen di sirkuit, nyali langsung ciut. Terus terang saya ilfil dengan kondisi sirkuit yang banyak tambalan semen dicat hitam di beberapa tikungan itu. Dari pada ndlosor ke gravel mendingan speed saya kurangi drastis di tikungan.

Saya penasaran seberapa tahan mesin baru Megelli ini di putaran tinggi. Selain bermain dengan red light indikator RPM di speedometer, saya pun mencobanya dengan engine brake di tikungan. Sebelum tanda 100 meter di tikungan pertama, saya turunkan gigi bertahap: dari 6, 5, dan 4, dikombinasi sedikit rem depan atau belakang. Begitu seterusnya di setiap
tikungan dengan variasi gigi yang berbeda, tergantung menggunakan gigi berapa saat melaju.

Tentu di beberapa bagian tikungan porsi rem depan dan belakang juga diperbesar. Menurut saya rem depan dan belakang cukup pakem, meski sejumlah rider kudu menyesuaikan diri dengan setelan tuas rem belakang sebelum turun di sirkuit. Ada yang kakinya terlalu sensitif sehingga tuas perlu disetel kekerasannya.

Tenaga yang dihasilkan – klaim pabrikan 27 HP (dynotest) di crankcase, dan diamini Tommy Huang, juragan BRT yang ada dilokasi saat pengetesan, menurut saya lumayan memadai untuk motor jalanan. Informasi yang didapat menyebut tenaga di roda belakang berkisar 20-21 HP.

Nah, karena para test rider penasaran dengan tenaga puncak, performa, braking, maupun handling Megelli 250 anyar tak salah kalau test rider menjajal dengan “brutal”. Hasilnya, dari 5 unit Megelli 250 RE – salah satunya tipe RV, 2 unit mogok. Yang satu selang radiator jebol dan airnya muncrat kemana-mana, sementara satunya lagi mesinnya ngowooozzz :mrgreen:

Oh iya, satu unit Megelli 250 naked yang ditest ala freestyler pun rem belakangnya error. Per pembaliknya molor dan lepas yang mengakibatkan rem belakang sama sekali tidak bekerja dan terkunci jika diinjak.

Soal ini Jasin Jazid pun mengakui bahwa ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki. Jangan lama-lama pak, itu yang komplain di YLKI perlu perhatian pabrikan. Terutama Megelli generasi pertama. πŸ˜€

*Note : Foto by SL.com, kecuali foto terakhir by Aino yang dijepret oleh Bro Ridernya Sis Arin πŸ˜€

39 pemikiran pada “Test Ride New Megelli 250, Push The Limit!

  1. halo mas bro, mo tanya dong, utk mesin yg versi 250 SE apakah sama spt RE/RV? trus klo gak salah spido RE/RV itu beda ya mas, nah yg seri SE sama dgn yg mana? n seinget ku spido megelli yg lama itu gak ada fuel gauge nya ya? cm ada indikator low fuel aja, utk yg versi baru ini udh ada fuel gaugenya ato blm? sori banyak tanya. hehe makasih.. πŸ™‚

    1. Yup, unit test itu biasanya memang golden choice. But, i think minervas’s little miss on the part of megelli. Like Jasin Jazid said above. πŸ˜€

  2. huaaahhhhhhhhh… kuwi UG opo ra masuk angin..
    udel’e podo diler……
    (untung gak ono sing bodhong)
    πŸ˜€

  3. nah… kelihatan kan enaknya hidup di kota. gampang njajal motor baru. kalo di kampung mana ada hal semacam ini. :mrgreen:
    kalo pengen suasana kampung tinggal kasih kabar aja! bloger dan komentator di jogja siap menyambut!

  4. is… is… is…. pasti teriak kenceng tuuh mimin-nya… [kapoook aku dinaiki kang Nadhi…]…. genti rider lainnya aza… :mrgreen:

  5. Wuihhhh…diperkosa habis-habisan tu motor untuk mengetahui perform’nya. Tapi sayang masih banyak bikers yang sangsi akan redibilitas ni motor

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s