Dalam satu postingan di blognya, Pak Nugroho, juragan Ducati Indonesia, menulis: dalam kecepatan tinggi kestabilan Multistrada 1000DS terhitung prima. Foto-foto diblognya membuktikan itu: high speed riding sambil memotret menggunakan kamera saku digital. Tentu saja, dibutuhkan skill berkendara yang lebih dari cukup untuk beraksi. Apalagi bobot motornya nyaris 200 kilogram.
Nah, Minggu pagi pekan lalu saya merasakan sendiri bagaimana handling motor bermesin 992 cc itu. Dari sisi spesifikasi Multistrada produksi 2006 ini hanya diganti knalpot Remus twinpipe. Selebihnya, kalau tidak salah, standar.
Mesin itu sama persis dengan yang dicangkokkan kedalam sasis Ducati Monster S2R milik Bro Jade. Hanya beda konfigurasi rangka saja. Nah, disinilah uniknya. Perpaduan mesin ganas, struktur rangka, peredam kejut, dan kaki-kaki Multistrada mampu membuat motor ini sedemikian stabil.
Saya menjajalnya sejak dari Jalan Tanjung, Menteng, hingga Senayan City, Jakarta Selatan. Jarak yang lumayan untuk merasakan power dan handlingnya. Karakter mesinnya agak jauh berbeda dibandingkan Monster S2R Bro Jade. Ini karena S2R sudah full spec, kecuali knalpotnya saja yang masih standar.
Meski begitu, tenaga Multistrada ini tetap badak habis. Melesat dari kawasan Menteng menuju Sudirman, gigi tak pernah beranjak dari 1 atau 2. Setang lebarnya begitu mantap digenggam. Meliuk diantara kendaraan lain juga mudah.
Sewaktu cornering memang butuh sedikit teknik berbeda, karena Multistrada ini termasuk tinggi ground clearencenya. Dengan counter steering plus body steering menikung pun menjadi nikmat. Hanya saja saya tak berani cornering dalam kecepatan tinggi. Takut gawal oiii…
Kecepatan tertinggi yang dapat saya kail yaitu 115 km/jam. Itupun saya berada di barisan belakang. Yang mengagumkan dalam kecepatan sebesar itu, sama sekali tak ada getaran atau goyang dombret di setang. Betul-betul stabil. “Wah kalo cuma 115 sih, itu pelan,” ujar Pak Nugroho sambil cekikikan.
Menurut saya, Multistrada merupakan motor besar tipe turing yang mengawinkan tenaga besar dengan kestabilan handling luar biasa. Thanks Pak Nug untuk kesempatan mencicipi the great Multistrada.
mau pinjem multinya pak Nug ahhh buat turing ke pacitan . .. boleh ya pak? xixixiixix
Makasih kembali Bro Adi. Kalo naik Multi dalam kota gitu kurang bisa rasakan nikmatnya. Mesti nyoba jalan keluar kota dikit atau di sirkuit baru seru. Next time yaa.. 🙂
kereeeen
2x jajal duc
Senangx.. 😀
Itu MS th 2006, kalo MS1200 2010 gmn yak?
Secara pk mesinx duc 1198 gt.. 😕
om nadi,betul2 beruntung sampeyan..
cukup 2 saja ah.
btw hasil foto sambil naik multistrada mana oom
Lha yang moto siapa waktu lagi riding? Apalagi numpake kenceng-kenceng. Lebih aman ya still foto. 🙂
pertamax plus plus bensinnya
Pertamax oplosan kalo lagi touring ke Sumatra,jadi pilih Monster opo strada?