
Apa sih enaknya numpak motor Minggu pagi? Saat orang lagi meneruskan mimpi di balik bantal? Yang jelas, lalulintas Jakarta di Minggu pagi merupakan surge bagi penunggang motor besar.
Minggu pagi pekan lalu, atas ajakan Bro Jade, Ketua Ducati Desmo Owners Club Indonesia (DDOCI), saya mendapat kesempatan riding bareng klub motor Italia itu. Bro Jade meminjamkan motornya, Ducati Monster S2R 1000 untuk saya kendarai.

Meeting point jam 08.00 WIB di Showroom anyar Ducati Indonesia, Bengkel Café, kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Di lokasi sudah ada beberapa Ducatista yang datang. Ada Pak Agustus Sani Nugroho, juragan Ducati Indonesia, Bro Sattar Indobiker, Bro Jade, dan lain-lain.
Rencana untuk meluncur ke kawasan Kelapa Gading batal. Akhirnya disepakati untuk sarapan bubur ayam di Jalan Tanjung, Menteng. Rutenya: SCBD, Senopati, Kuningan, Menteng. Sepanjang jalan Rasuna Said, Kuningan, motor-motor dengan kapasitas silinder 600 hingga 1000 cc itu dipacu lumayan kencang.
Saya sendiri lebih bermain aman dengan kecepatan moderat. Speedometer saya lihat menunjuk angka 100 km/jam. Di Menteng, sudah ada beberapa moge yang parkir. Beberapa saat kemudian klub Harley-Davidson pun datang ke kawasan ini.

Usai sarapan, rombongan DDOCI menuju Senayan City untuk ngopi. Dari Menteng ke Senayan, saya sempat menjajal Multistrada 1000 milik Pak Nugroho. Di Senayan City, saya gunakan kesempatan untuk nyemplak Ducati Superbike 848 Bro Sattar. Sensasi numpak Multistrada dan 848 akan saya posting terpisah.
Dari Senayan, para rider Ducati menuju Kemang Village di Arteri Antasari untuk bergabung dengan rombongan Vendetta Moto. Di sana terlihat rider Vendetta Moto, diantaranya Pak Yunus, Ketua Vendetta Moto, dan Bro Tri penggaet janda kelas wahid, sudah siap di atas motornya. DDOCI dan Vendetta akan menghadiri ulang tahun MedDocs (Medical Doctors) di Jalan Wijaya, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.
Di Kemang Village, saya harus memisahkan diri dari rombongan karena ada acara keluarga di Condet. Keluar dari Kemang Village, susuri arteri Antasari dan merasakan susahnya untuk belok patah di U-Turn, Monster yang saya kendarai melaju menuju sarangnya, Bengkel Café.
* Karena bandel, Bro Sattar yang riding cuma pakai kaos oblong dan sepatu kets dihukum naik Harley Davidson Bro Willie. Itu biar blogger kocak ini nggak bisa ngebut lagi
Klarivikasi !!!
itu pa nug bukan nasihati soal safety riding, tapi ngasi tau dimana tempat beli bensin oplos yang paling murah
soal naik HD Sportster, sebenarnya mau bikin riding review, tapi kalo dipublish bisa2 gw di musuhin komunitas HD se indonesia
wkwkwkwkwkwkwk
OOT disini juga.
ehm. usul aja. gimana
kalo diadain kaos koboi.
Atau kaos
indomotoblog. Aku
pesan pasti
mak-plas saking bantere
bar kuwi jeneng blogge ganti. banterrider, nggendring rider, apa cukup http://mak-plas.wordpress.com
Wakakaka 😀
siip mendukung alon rider beli monster . . .biar gak alon2 lagi xixixixixi
🙂
oo ini to yang mau dibeli. udah ngetesnya. tinggal belinya.trus Alone Rider menuju Solo.mampir semarang
posene kebanyakan kok RC** oke semua ya 😆
Jempolnya kaku habis geber kenceng-kenceng 🙂