Turing Ducati, Premium pun Jadi


Beberapa kali saya membaca postingan juragan Ducati, Pak Nugroho ketika melakukan turing ke sejumlah daerah luar Jawa. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana dengan bahan bakarnya? Ini mengingat SPBU Pertamina yang ada di luar Jawa fakir Pertamax.

Apakah terpaksa Si Kuda Besi Italia minum premium? Apa tidak merusak mesin? Bukankah Ducati memiliki kompresi tinggi?

Bro Gunawan (seleb) - Bro Jade (seniman) hihihihi....

Jawaban didapat dari Bro Jade, Ketua Ducati Desmo Owners Club Indonesia (DDOCI), “Nggak masalah pakai premium, dan nggak ngaruh ke mesin. Gimana lagi? Di luar Jawa SPBUnya sebagian besar hanya ada premium,” kata dia saat peresmian ruang pamer terbaru Ducati Indonesia, Minggu lalu.

Nah, untuk mengakalinya, Nugroho dan peserta turing menyediakan octane booster. “Namun tidak selalu dipakai, lihat dulu kondisi pompa bensinnya,” kata dia.

Back-up car atau servis car pun selalu ngintil jika turing jarak jauh. “Cadangan bahan bakar dan part pendukung,” kata Gunawan Sudrajat, sekretaris DDOCI, yang juga artis itu. Jadi, mesin Ducati nggak manja dong? Mau nenggak premium….jika terpaksa. :mrgreen:

*Foto 1 dan 3 nyantol dari blognya Pak Nugroho 🙂

22 pemikiran pada “Turing Ducati, Premium pun Jadi

  1. hehe…jadi malu ama Pak Nug. Oot Pak Nug, saya dulu punya bos di surabaya, namanya Pak Michael Halim. Kira2 beliau member DDOCI gak ya? karena dirumahnya ada Ducati.

  2. @ kang taufik karena ada pertamax, info: di bandar lampung pertamax tersedia di spbu nunyai jl. z.a. pagaralam dkt terminal rajabasa.

  3. gak dapet podium teladd bangettt

    komment mas MK menggelitik . . .kenapa Pertamax Plus yang premium kenapa Premium bukan yang paling premiun . . . padahal namanya premium
    * bingung

    1. Iya Bro. Kalo jalan di Sumatra jarang sekali bisa ketemu Pertamax, apalagi Pertamax Plus. Kalo di Jawa-Bali sih gak masalah..
      Kepepet Premium sih oke2 aja. Ada Pertamax lebih baik, Pertamax Plus lebih baik lagi.. 🙂

    1. Tambal Bro. Pakai tubless (Semua ban Ducati tubless). Biasanya untuk jaga2 diantara peserta touring juga ada bawa sendiri peraratan tambal tubless + Pompa listrik kecil, cukup praktis dan nyaman… 🙂

  4. Wah,mbokdhe aneh2 meneh ik.. 😛
    Trus opo yo safety car bw bnyk spare part to?
    Mengingat yg jual spare part ducati d pggr jalan hampir g ada :mrgreen:
    Ducati MS pk side box manteb bgt bwt touring tuh..

    1. Hanya bawa beberapa parts yg diperkirakan mungkin diperlukan dalam keadaan emergency aja Bro. Kita gak pernah berharap melakukan repair besar2an dijalan. Makanya kuncinya adalah pemeriksaan motor sebelum berangkat. Saya sudah jalan diatas Multistrada 1000 saya lebih dari 34.000 Km menjelajahi Sumatra, Jawa, Bali, Malaysia. Alhamdulillah so far gak pernah rewel motornya.. 🙂

    1. Penah juga terjadi tuh… Ada yg bandel gak ikut rules rombongan. Biasanya kita selalu isi bensin full tank setelah menempuh jarak sekitar 150 Km dan rulesnya saat titik2 pengisian seperti itu semua harusnya ngisi full tank, walalupun merasa isi tankinya masih cukup banyak. Lalu satu orang yg merasa masih punya bensin banyak di tankinya itu gak ngisi dan kehabisan bensin dititik yg diharapkan karena Pom Bensin disana juga kehabisan bensin. Jadi aja terpaksa beli bensin eceran untuk sampai ke Pom Bensin berikutnya. Sebel emang kalau ada peserta touring yg rewel dan gak mau diatur.. Ujung2nya ngerepotin yg lain.. 🙂

      1. sorry , pake akun DDOCI abis update blog soalnya … di ulangi, pas turing nggak pernah keabisan bensin coz gw ga pernah turing :mrgreen: paling jauh cuma bandung !

      2. Sattar habis bensin di jalan Jakarta gue udah sering denger tuh. Cuma nggak tega nulisnya di sini. 🙂 Terbayang raut mukanya waktu nungguin 848 dipakai muter SCBD :mrgreen:

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s