Tiger Baru, Jualan Lampu

foto by alonrider

Ada yang unik dari tampilan Honda Tiger anyar yang diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM), di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu. Lampu depan dan visor yang asimetris itu sama persis dengan “foto” yang beredar di jagat maya. Mungkin ini bagian dari strategi pemasaran AHM untuk “menjual lampu” yang diklaim bergaya moge Eropa itu. Rada mirip dengan posisi lampu BMW R1200 GS keluaran 2008.

BMW R 1200 GS

Bisa jadi AHM “bergerilya” melalui media mainstream maupun independen (blog/milis) dengan lebih dulu “berkampanye” dengan kata kunci “lampu asimetris”. Setidaknya, ini terlihat dari desain leaflet yang fokus ke lampu depan maupun visor.

Leaflet New Tiger foto by alonrider

Begitu pula dengan tayangan iklan TV yang pada saat itu diperlihatkan: menggiring pemirsa untuk fokus pada lampu depan New Tiger dan lampu belakang light emitting diode (LED). Hal yang wajar. Toh itu hak pabrikan untuk menjajakan produknya: mengalihkan perhatian konsumen (agar tak cerewet bertanya soal mesin 200 cc yang sudah digunakan Si Macan sejak pertama kali lahir 15 tahun lalu).

foto by alonrider

Kalaupun toh ada yang bertanya, AHM sudah menyiapkan jawaban klise nan jitu. Seperti yang dikatakan Johannes Loman, Direktur Marketing AHM,”Kami sedang mempelajari pasar (mesin 250cc) itu.”

Para jurnalis dari berbagai media pun kembali mengulang pertanyaan dengan inti yang sama : “Kenapa nggak 250cc?” atau “Kok nggak monoshock?”. Menangkis persoalan ini, Miki Yamamoto, Presiden Direktur AHM, mengeluarkan jurus pamungkas, katanya,” Jika pakai mesin 250 cc harganya jauh lebih mahal.”

New Tiger tampak depan foto by alonrider

Dengan pertimbangan pasar dan nilai barang, lanjut Miki, maka AHM masih memercayakan mesin 200cc seri GL itu menjadi tenaga penggerak Tiger baru. Hasilnya, Si Macan dengan jubah baru itu dijual Rp 24 juta OTR DKI Jakarta. “Beda 500 ribu dibanding Tiger lama, tapi konsumen dapat untung lebih,” kata Johannes Loman mantap.

Kecewa? Itu kalo Anda banyak berharap perubahan radikal (REVOLUSI) di sektor mesin dan kaki-kaki. Bagi konsumen yang sudah cukup puas dengan mesin lawas itu, setidaknya cukup terwakili semangat REVOLUSI itu dari desain lampu dan visor. AHM pun dengan percaya diri menjuluki Tiger anyar itu dengan REVOLUTION CRUISER.

New Tiger tampak belakang, lampu LED, foto by alonrider

Lepas dari itu, saya lebih menikmati gaya Miki Yamamoto memainkan gitar listrik di panggung Hard Rock Cafe. Dia terampil memainkan musik blues sambil menyanyi dengan syair lagu spontanitas campuran Bahasa Inggris, Jepang, dan Indonesia.

Miki Yamamoto, Presiden Direktur AHM, nge-Blues di Hard Rock Cafe, Jakarta.

Ini benar-benar kejutan. Jarang-jarang orang nomor satu di pabrikan otomotif bisa tampil begitu rock n roll. Nge-blues pula!
Bisa-bisa Yoshiteru Takahashi (Presiden Direktur Yamaha Motor Kencana Indonesia) dan Yoshiji Terada (Pj. Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki International) iri dibuatnya. Hehehehe…