Bajaj XCD 125 DTS-Si : Pejantan Menyasar Bebek*


bajaj125

Dia pendatang baru. Modelnya maskulin: sedikit berotot dengan jubah sporty. Isi perutnya terukur 124,58 cc, sepadan dengan sejenisnya yang lebih dulu merajai jalanan di kelasnya: Suzuki Thunder 125.

Namun, bicara persaingan, si pendatang tak hendak melawan sang raja. Dia, Bajaj XCD 125 DTS-Si, ternyata dipersiapkan untuk gerilya mengikis pasar motor bebek di kelas 100 – 125 cc yang bermain disegmen Rp 13 jutaan.

Untuk mencuri perhatian Bajaj XCD (exceed, baca :eksit) – selain tampang memikat – dipasarkan Rp 13,5 juta. Intinya dengan harga bebek low end, konsumen dapat meminang motor sport entry level.

Sayangnya Bajaj XCD ini hanya memasang rem teromol (drum) di roda depan, kontras dengan pelek racing di kedua rodanya.

Peluncuran Bajaj XCD, ini, gayanya sedikit mirip dengan peluncuran Thunder 125 di masa lampau yang dilego Rp 13 jutaan: dapat model sport harga bebek. Namun Thunder 125 sudah mengaplikasi rem cakram di roda depan.

Di kategori bebek, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menunjukkan penjualan motor bebek low end mencapai 200 ribu unit per bulan. Penjualan terbesar dari seluruh kelas sepeda motor, dengan market share 56 persen. Pasar ini dihuni Yamaha Vega R, Honda Fit X, Suzuki Smash, Kawasaki Blitz, dan Kanzen Taurus.

Nah, Bajaj Auto Indonesia (BAI) perakit motor Bajaj di Indonesia, yakin mampu memperoleh kue pasar 1 – 2 persen dari total penjualan bebek low end saban bulan, atau sekitar 2000 unit per bulan.

Menurut K.S Grihapathy Presiden Direktur BAI, kehadiran Bajaj XCD 125 DTS-Si memang diharapkan dapat mengambil pasar sepeda motor bebek, sekaligus menambah pangsa pasar motor sport di Indonesia.

Dia menegaskan, saat peluncuran produk, di Jakarta, Selasa lalu,

“Bajaj 125 DTS-Si untuk menjawab keinginan para pengguna sepeda motor bebek akan sebuah sepeda motor sport yang memiliki teknologi terkini, irit bahan bakar, serta harga terjangkau.”

Masalahnya tidak gampang untuk mengubah kebiasaan masyarakat untuk beralih dari bebek ke model sport, walau harganya terhitung miring. Motor bebek di Tanah Air adalah kendaraan niaga. Fungsionalitas itulah yang dua tahun belakangan ini mulai digeser skuter otomatis.

Data AISI menunjukkan, pada 2006 pangsa pasar skuter otomatis sebesar 6 persen. Pada 2007 meroket hingga 18 persen. Tahun ini, kalangan pabrikan motor berani memperkirakan pangsa pasar skuter otomatis bakal menanjak hingga 24 persen.

Popularitas itu tentu karena skuter otomatis menawarkan kelebihan dibanding bebek: fungsionalitas lebih besar dan kemudahan berkendara. Walau pun dari sisi efisiensi BBM, skuter – terkait sistem gerak mesin yang disandangnya – cenderung sering isi bensin.

Layak dicatat, kehadiran Bajaj 125 XCD DTS-Si patut diapresiasi. Dia menawarkan alternatif di tengah hiruk pikuk pasar sepeda motor sport dan bebek Tanah Air yang tahun ini diprediksi terserap lebih dari 5 juta unit.

NUGROHO ADHI

Fitur OK, Persneling Bebek

Konsumen yang selama ini memimpikan motor model sport namun berkantung bebek setidaknya akan menoleh melihat sosok Bajaj XCD 125 DTS-Si. Inilah sebagian mantra pemikat itu :

Mesin DTS-Si
dts-si
Kapasitas 125 cc digital twin spark swirl induction (DTS-Si). Teknologi yang mengutamakan keseimbangan antara power dan efisiensi BBM. Membuat pembakaran di dalam mesin lebih cepat dengan gerakan melingkar (swirl) mirip turbulensi:optimal dalam pemakaian BBM. Menurut Apong Arfiansyah Brand Manager BAI, konsumsi BBM, setelah uji coba lapangan, diperoleh kisaran 55 – 60 kilometer per liter.

Speedometer Digital
speedobajaj125
Menjadi ciri khas line up Bajaj yang dipasarkan di Indonesia: 180 DTS-i dan 200 DTS-i. Menampilkan indikator BBM, kecepatan, maupun odometer.

Lampu Belakang LED
ledbajaj125
Produk Bajaj yang beredar di Tanah Air sudah mengadopsi light emitting diode (LED) untuk lampu belakang. Bentuknyanya saja yang berbeda dibanding Bajaj 180 DTS-i dan 200 DTS-i. Cahaya lebih jelas namun hemat arus listrik.

Ride Control
ridecontrolbajaj125
Berguna mengatur kecepatan kendaraan secara ideal untuk efisiensi penggunaan BBM. Dalam posisi ON, handle gas akan mentok di putaran tertentu.

Persneling

Sistem pindah gigi mengadopsi bebek. Tak ada lagi cungkil mencungkil gigi persneling laiknya tipe sport sejati. BAI beralasan demi memudahkan berkendara.

*NOTE : Tulisan ini terbit di Koran Tempo, edisi Kamis (12/6), halaman Info Otomotif. Dengan sedikit tambahan artikel dan foto-foto untuk melengkapi informasi. Lagi pula biar eye catching hehehe….

11 pemikiran pada “Bajaj XCD 125 DTS-Si : Pejantan Menyasar Bebek*

    1. saya jual bajaj 125 XCD hitam thn 2009
      cakram depan
      harga 10000000 nego
      saya beli cast
      kalau berminat hub 081703557337 (hendra)
      saya tunggu….

  1. Mas Kusnadi, kayaknya rada nggak mungkin lah bensin 1 liter 109 km… kecuali bensinya di campur ….. ya campur dorong motornya… he…he,,,,

  2. Dear Mas Nugroho,
    Akibat larisnya XCD 125 di iNdia seperti kacang goreng.
    21 Januari lalu Bajaj di india udah launching Bajaj XCD 135 DTS-Si.
    Kayaknya bentar lagi bakal masuk Indonesia.
    Wuih bakalan rame tuh.. apalagi pasar motor laki 135 cc lagi kosong melompong.
    Oh iya.. teknologi DTS-Si yang ditawarinnya itu bisa menghemat bahan bakar. Kabarnya bisa SATU LITER BENSIN bisa menempuh jarak 109 KILOMETER!!!! Hebat… Bravo..

  3. wah ok juga ne ulasannya,

    cuman mau tanya
    – bagaimana soal ketahanan mesinnya?? terutama buat yg hobby touring
    kebetulan saya suka bgt jalan2 pake motor.
    – apa bener tuh 1 lt = 60 km ?
    – gmn soal ketersediaan spare part dan harganya ?

    thanks
    aris1p@yahoo.com

  4. orang2 gak mikir y….
    padahal semakin banyak motor juga semakin banyak pula polusi….
    selain itu apa g ada yang mikir bagaimana denga BBMnya…
    kenapa kita gak mikir bagimana menciptakan motor yang suatu saat akan lebih berguna
    coba kita bayangkan jika suatu saat BBM akan habis

    trus apa gunanya motor2 itu?

  5. Mas, itu yang punya silinder 125 cc yang menunggangi atau yang ditunggangi ya ? He……he…., btw mas adhi dari YVML juga kan ? Mampir yo mas ke blogku !

Tinggalkan Balasan ke kingandam Batalkan balasan